INDOZONE.ID - Sumatera Utara tidak hanya rumah bagi penduduk berkeyakinan Islam, tetapi juga banyak umat beragama lainnya, salah satunya umat Nasrani. Keberadaan umat Nasaraini di Sumut dapat dilihat dari banyaknya bagunan rumah ibadah ataupun situs keagamaan yang tersebar di wilayah ini.
Nah di momen liburan Natal ini, mengunjungi rumah ibadah maupun situs tersebut dapat menjadi pilihan wisata yang menarik. Tak perlu bingung dengan detinasinya, berikut ini Indozone d]telah merangkum 3 rekomendasinya untukmu. Yuk simak!
1. Gereja Immanuel

Gereja Immanuel merupakan gereja tertua di Medan. Gereja ini terletak di Jalan Diponegoro, Kota Medan.
Gereja Immanuel sendiri dibangun pada tahun 1921 dan hingga kini masih digunakan untuk kebaktian oleh umat Kristiani.
Gereja Immanuel atau GPIB Immanuel ini merupakan peninggalan pada masa Hindia Belanda, sehingga gaya bangunannya juga kental dengan budaya Belanda.
Di gedung ini, ada sebuah menara, juga jam indah yang menghiasi bangunan gereja. Terdapat pula sebuah lonceng yang apabila dibunyikan, suaranya bisa terdengar sampai jarak 3 km.
2. Gereja Katolik Velangkani

Masih di Kota Medan, jejak religius berikutnya yang tidak boleh terlewatkan adalah Gereja Katolik Velangkani. Rumah ibadah umat Katolik ini tampak sangat berbeda bila dibandingkan dengan gereja-gereja lainnya.
Gereja Graha Maria Annai Velangkani atau sohor tak ubahnya sebuah potret multikultural di Indonesia. Betapa tidak, siapapun yang baru pertama melihat bangunan ini akan menyangka sebagai kuil tempat beribadah umat Hindu.
3. Salib Kasih.

Salib Kasih merupakan landmarknya kota Tarutung, Tapanuli Utara (Tapteng). Wisata rohani keren ini terdapat di Desa Situngkir, Simorangkir, Sumatera Utara, Indonesia
Salib Kasih sendiri merupakan sebuah monumen berupa salib dengan ukuran yang besar dan menjulang tinggi. Bentuknya juga seperti bentuk salib kebanyakan.
Salib Kasih dibangun pada Oktober 1933 dan diperuntukkan untuk mengenang jasa dari misionaris Kristen asal Jerman yaitu Ingwer Ludwig Nommensen. Pada saat menyebarkan agama Kristen di Tapanuli , Nommensen berkali kali hendak dibunuh oleh masyarakat pribumi disana namun selalu gagal
Usaha Nommensen pun tak sia sia karena banyak masyarakat lokal akhirnya memeluk agama Kristen dan meninggalkan kepercayaan lama mereka yaitu animism.