INDOZONE.ID - Kampung narkoba sangat lekat dengan Kampung Kubur. Nama itu yang kerap menghantui warga di sebuah pemukiman di Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Seorang warga bernama Aminoer Rasyid mengatakan, komunikasi antar masyarakat begitu kompak dan sangat baik juga kental. Mulai dari warga yang meninggal dunia dan pesta, nyaris seluruh warga kampung ikut serta dalam kegiatan itu.
Belum lagi di waktu perayaan Hari Raya Idul Fitri, selesai Salat Ied, seluruh warga biasa saling mendatangi dari rumah ke rumah untuk saling bermaafan dan tentunya akan semakin melekatkan hubungan persaudaraan.
"Hal itu contoh kecil yang kutahu tentang Kampung Kubur," kata Aminoer Rasyid, salah seorang warga setempat.
Rasyid yang kini dipercaya sebagai Ketua Perkumpulan Pemuda-pemudi Kampung Sejahtera menyebutkan, kini kekompakan itu seperti hilang. Sejak banyak narkoba yang beredar di Kampung Kubur.
Aktivitas dan kreasi pemuda dan pemudi lenyap akibat narkoba. Bahkan petugas kepolisian berkali-kali membersihkan kampung, tapi tetap ada narkoba yang bergerak bebas.
"Saking optimistisnya pemerintah untuk melakukan pembenahan, sampai akhirnya kampung tersebut berubah nama dari Kampung Kubur menjadi menjadi Kampung Sejahtera, namun tidak juga berhasil. Hal itu akibat tidak adanya dukungan dari segenap masyarakat," bebernya.
Walaupun tidak semua warga Kampung Kubur berkecimpung di dunia hitam peredaran narkoba. Banyak juga warga yang menginginkan perubahan terhadap kampung.
Nah, beranjak dari hal itu, segenap warga yang mengatasnamakan Pemuda- Pemudi Kampung Sejahtera bertekad untuk membenahi kampung halamannya, untuk menjadikan kampung yang kreatif dan inovatif.
Dengan menyatukan visi dan misi, yang bertujuan untuk pembenahan Kampung Sejahtera. Banyak program yang akan dilakukan oleh segenap warga ke depannya. Misalnya membenahi kampung dari segi yang paling gampang, yakni pembersihan sampah dan mengedukasi warga akan nilai ekonomis dari sampah.
"Bisa mendirikan bank sampah, program ini juga bertujuan untuk membangkitkan perekonomian warga Kampung Sejahtera, secara teknis, sampah yang memiliki nilai ekonomis yang dikumpulkan oleh warga tersebut akan menjadi pundi pundi rezeki," katanya.
Setelah terkumpul sampah itu, warga akan mendapatkan voucer belanja dari petugas kebersihan, sesuai dengan nilai sampah yang dikumpulkan. Voucer belanja tersebut tidak bisa diuangkan, namun bisa dibelanjakan untuk keperluan rumah tangga.
Para warga pun bisa menukarkan di warung makan, kedai kelontong yang ada di dalam kampung sehingga perputaran uang tidak keluar dan hal ini dilakukan untuk membangkitkan prekonomian masyarakat di kampung itu sendiri.
"Itu salah satu program jangka panjang yang akan dilakukan oleh pemuda pemudi Kampung Sejahtera ke depannya. Dengan visi dan misi serta tujuan yang sama ini, semoga saja semua bisa dijalankan. Sehingga generasi ke depan dapat hidup lebih baik dari sebelumnya. Dan masih banyak lagi program yang lain, namun semuanya harus dilakukan secara bersama, dan tekad yang sama untuk perubahan Kampung Sejahtera," ujar Rasyid.
"Semoga rutinitas ini dapat berbuah manis bagi warga, sehingga prekonomian masyarakat dapat terdongkrak dengan banyak nya kegiatan yang positif, dan cap Kampung narkoba berubah menjadi Kampung yang kreatif dan inovatif," katanya.